9 oktober 2013
Keteguhan hatiku
Hari
ini aku lelah. Seharian aku menunaikan kewajibanku sebagai mahasiswa. Letih !!!
itulah kata yang pantas ku keluarkan hari ini.
Saat
sampai dikos ku lemparkan tas yang ada dipundakku. Ku hempaskan tubuhku
dilantai kramik kamarku. Seraya ku pejamkan mataku sambil kupijat-pijat kakiku
menikmati kelelahan yang ku hadapi hari ini. Tak ku sangka aku sanggup kulia
dari jam 10 sampai jam 5.
Sambil
merebahkan tubuhku ku ambil ponselku. Ku cari nomor yang bertuliskan nama “
Ayah”. Ku telfon dia. Sejenak ku mendengar suaranya sesaat itu pulalah
hilanglah keletihan yang ku rasa hari ini. Semangat mulai merasuki setiap
aliran darah ini. Ku ajak dia pergi ke pasar kaget untuk membeli lauk untuk
esok hari. Jika tidak memasak esok aku tidak bisa makan, uangku hanya cukup
untuk seminggu ini. Untunglah dia mau.
Ku
tuliskan bait demi bait kelelahan yang ku rasa. Ku beli gorengan pisang dan
bakwan 4 potong. 2 untuknya dan 2 untukku. Guna menahan rasa lapar yang membara
diperut kami. Alhamdulilha kami bisa menahan lapar kami hingga detik ini yang
menunjukkan waktu 18.30.
Aku
sangat lelah kuliah. Ternyata menggapai masa depan yang cerah harus melalui
jalan yang gelap dan penuh liku hingga kelak akan mencapai titik kemenangan.
Jungkir balik rasanya aku kuliah selama ini. Ku teguhkan hatiku demi sebuah
kecerahan yang akan datang. Semangat inilah yang membuatku bisa menelusuri
setiap detik kegelisahan dan kesukaran.
Tuhanaaaannnnnnn….
Terimakasih atas pribadi yang kau
indahkan dan keteguhan hati yang kau berikan kepadaku.
Terimakasih kau telah memberi aku
ibu yang tak pernah letih mendoakan anaknya disetiap detik nafasnya,
Terimakasih kau telah memberi ayah
yang tak pernah meminta kembali setiap keringat kelelahan yang dikeluarkannya,
Terimakasih engkau telah memberiku
adik yang tak pernah lekang menyayangiku,
Keluarga kecilku ini membuat
kekuatan untuk berteguh hati saat aku menjalani pendidikanku. Keluarga kecilku
selalu membangkitkan aku saat aku jatuh diruang yang sangat gelap dan suram.
Terimakasih yang tak pernah ku
bosan-bosannya ku ungkapkan kepada mu Rabb karena telah kau kirim calon imam
dihati yang memuliakan aku dan mencintai ku selayaknya dia menghargai ibu yang
melahirkannya.
Kamar
kosku ini adalah saksi setiap kesulitan yang kuhadapi. Terbaring lelah dan tak
berdaya. Lalu setiap sudut seakan menyemangatiku. Hingga menciptakan keteguhan
hati yang kelak akan mengindahkanku dan kehidupanku.
Semoga
kelelahanku terbayar dengan sebuah kata alhamdulilha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar