Senin, 22 September 2014

cerpen aku bangga kamu anak bandel

hari senin 22 9 2014 dsalah satu smp favorit di daerah pekanbaru riau. aku bangga dengan anak yang selama ini disebut bandel oleh beberapa orang guru. kenapa aku bangga? aku bangga karena aku melihat antusias mereka saat mereka melaksanakan upacara kenaikan bendera waktu itu. mereka tidak segan-segan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik saat menjadi pelaksana upacara sebagai rasa nasionalisme cinta tanah air. 

anak bandel bukan berarti mereka tidak bisa apa-apa. justru merekalah yang aktif dalam hal apapun itu. kadang saking bandelnya temanku sendiri ogah-ogahan jika disuruh masuk kekelas mereka. namun bagikumasuk kekelas mereka adalah hal yang paling menarik dan menantang dalam hidupku, 

aku bahagia saat masuk kelas mereka, aku juga bangga dengan mereka. aku tak menyebutnya mereka anak nakal namun aku sering menyebutnya anak yang ganteng dan cantik.

terimakasih anak-anak manis atas pelajaran yang kau berikan kepadaku dalam kurun waktu aku ppl ini.

Minggu, 07 September 2014

jenis-jenis tindak tutur pragmatik



Gambar 1

Kalimat (1) Terima duitnya jangan coblos orangnya biar dia kapok.
Kalimat (2) Tolak politik uang.
Secara srtuktural kalimat (1) dan (2) merupakan kalimat deklaratif.
Lokusi kalimat (1) dan (2) adalah bermaksud menyatakan sesuatu.
Ilokusi kalimat (1) dan (2) adalah memberi informasi tentang tindakan apa yang harus dilakukan oleh rakyat apabila ada calon legislatif yang memberikan uang kepada rakyat dengan maksud menyogok agar rakyat memilihnya.
Kalimat (1) dan (2) menggunakan pertuturan asertif yang melibatkan penutur kepada kebenaran atau kecocokan proposisi, yaitu menyarankan dan menyatakan.
Perlokusi kalimat (1) dan (2) adalah memberikan saran dan penegasan dengan efek yang diharapkan adalah agar rakyat mengikuti saran supaya calon legislatif yang menyogok jera.


Gambar 2
Kalimat (3) Caleg perempuan memberi arti.
Secara srtuktural kalimat (3) merupakan kalimat deklaratif.
Lokusi kalimat (3) adalah bermaksud menyatakan sesuatu.
Ilokusi kalimat (3) adalah selain memberi informasi tentang calon legislatif perempuan, juga berisi tindakan yang mengingatkan rakyat bahwa politikus maupun negarawan perempuan juga memiliki andil dalam membangun bangsa dan boleh mencalonkan diri dalam pemilu legislatif.
Kalimat (3) menggunakan pertuturan asertif yang melibatkan penutur kepada kebenaran atau kecocokan proposisi, yaitu menyatakan dan mengakui.
Perlokusi kalimat (3) adalah dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang berartinya calon legislative perempuan dengan efek yang diharapkan agar rakyat mau mempertimbangkan keberadaan calon legislative perempuan dan memilihnya atau juga mencalonkan diri.

Gambar 3
Kalimat (4) Tolak parpol korupsi jadi peserta pemilu ..!!!
Lokusi kalimat (4) adalah bermaksud menegaskan sesuatu.
Ilokusi kalimat (4) adalah memberikan pernyataan tegas menolak partai politik yang terlibat korupsi menjadi peserta pemilihan umum.
Kalimat (4) menggunakan pertuturan direktif, yang tujuannya adalah tanggapan berupa tindakan dari mitra tutur, misalnya menyuruh, memerintahkan, meminta, memohon, dan mengingatkan.
Perlokusi kalimat (4) adalah menegaskan kepada pemerintah bahwa rakyat menolak partai politik yang terlibat dalam kasus korupsi untuk tidak dijadikan peserta dalam pemilihan umum.


Gambar 4
Kalimat (5) PKS 3 besar 2014
Lokusi kalimat (5) adalah bermaksud menyatakan sesuatu.
Ilokusi kalimat (5) adalah memberi informasi tentang optimisme Partai Keadilan Sejahtera mampu  meraih tiga besar dalam pemilihan umum tahun 2014.
Kalimat (5) menggunakan pertuturan asertif, yaitu  menyatakan.
Perlokusi kalimat (5) adalah untuk memberikan informasi dan mempengaruhi rakyat dengan  optimism partai. Efek yang diharapkan adalah rakyat terpengaruh dan mendukung keberhasilan partai.

Gambar 5
Kalimat (6) Ingat rabu 9 April 2014 pemilu DPR, DPD, dan DPRD
Lokusi kalimat (6) adalah bermaksud menyatakan dan mengingatkan suatu hal.
Ilokusi kalimat (6) adalah memberi informasi kepada rakyat / masyarakat bahwa pemilihan umum untuk Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 April 2014.
Kalimat (6) menggunakan pertuturan asertif, yaitu  menyatakan.
Perlokusi kalimat (6) adalah  mengingatkan tentang suatu hal yang dianggap penting dengan efek yang diharapkan rakyat seluruhnya akan mengikuti dan memilih Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada hari Rabu tanggal 9 April 2014.

Gambar 6
Kalimat (7) Jangan rusak kampungku dengan amplopmu, kampungku bersih tanpa amplop putih.
Lokusi kalimat (7) adalah bermaksud melarang suatu hal.
Ilokusi kalimat (7) adalah larangan merusak kebersihan kampung tersebut dengan politik uang.
Kalimat (7) menggunakan pertuturan deklaratif, yaitu melarang.
Perlokusi kalimat (7) adalah melarang tentang suatu hal yang dianggap tindakan tidak bermartabat yaitu politik uang, dengan efek yang diharapkan agar politikus tidak melakukan hal itu di kampung tersebut.

Gambar 7
Kalimat (8) Tentukan pilihanmu untuk bangsa Indonesia !
Kalimat (9) Berikan suaramu demi masa depan kita !
Kalimat (10) Ayo memilih untuk Indonesia !
Lokusi kalimat (8), (9), dan (10) adalah memberikan pernyataan dan penegasan terhadap suatu hal.
Ilokusi kalimat (8), (9), dan (10) adalah memberikan himbauan kepada masyarakat agar ikut melakukan pemilihan umum.
Kalimat (8), (9), dan (10) menggunakan pertuturan direktif, yaitu mengajak, menyuruh, dan menyarankan yang tujuannya adalah tanggapan berupa tindakan dari mitra tutur.
Perlokusi kalimat (8), (9), dan (10) adalah mempengaruhi masyarakat untuk ikut menentukan masa depan bangsa dengan cara memilih dengan hari nurani, efek yang diharapkan adalah masyarakat benar-benar memikirkan siapa yang akan dipilihnya dengan matang.

Gambar 8
Kalimat (11) Partai Demokrat nasionalis religius.
Lokusi kalimat (11) adalah menginformasikan sesuatu.
Ilokusi kalimat (11) adalah memberitahukan kepada rakyat tentang prinsip dan sikap partai demokrat yang nasionalis dan religius.
Kalimat (11) menggunakan pertuturan asertif, yaitu  menyatakan.
Perlokusi kalimat (11) adalah mempengaruhi rakyat dengan slogan, efek yang diharapkan adalah rakyat terpengaruh dan bersedia memilih partai tersebut.


Gambar 9
Kalimat (12) Bagimu negeri jiwa raga kami.
Lokusi kalimat (12) adalah menyatakan sesuatu.
Ilokusi kalimat (12) adalah menyatakan sesuatu kepada rakyat bahwa calon legislatif tersebut rela menyerahkan jiwa dan raganya untuk negeri.
Kalimat (12) menggunakan pertuturan asertif, yaitu  menyatakan.
Perlokusi kalimat (12) adalah mempengaruhi rakyat dengan slogan, efek yang diharapkan adalah rakyat terpengaruh dan bersedia memilih calon legislatif tersebut.

Gambar 10
Kalimat (13) Pastikan anda terdaftar sebagai pemilih.
Lokusi kalimat (13) adalah menyatakan dan menyarankan sesuatu.
Ilokusi kalimat (13) adalah menghimbau rakyat agar memastikan dirinya terdaftar sebagai pemilih.
Kalimat (13) menggunakan pertuturan direktif, yaitu menyarankan yang tujuannya adalah tanggapan berupa tindakan dari mitra tutur.
Perlokusi kalimat (13) adalah memberikan himbauan pada rakyat, dengan efek yang diharapkan adalah rakyat segera mendaftarkan dirinya sebagai pemilih.

Gambar 11
Kalimat (14) Awas !!! Pemilu selalu curang.
Kalimat (15) Awasi petugas KPPS, PPS, dan PPK yang bermain mata dengan oknum caleg/parpol.
Lokusi kalimat (14) dan (15) adalah menegaskan dan memerintahkan.
Ilokusi kalimat (14) dan (15) adalah mengingatkan rakyat bahwa di dalam pemilu akan selalu ada yang curang.
Kalimat (14) dan (15) menggunakan pertuturan direktif, yaitu mengajak, menyuruh, dan menyarankan yang tujuannya adalah tanggapan berupa tindakan dari mitra tutur.
Perlokusi kalimat (14) dan (15) adalah mengingatkan kepada rakyat tentang kecurangan yang selalu terjadi dalam pemilu dengan efek yang diharapkan adalah rakyat turut serta mengawasi jalannya pemilu.


Gambar 12
Kalimat (16) Mohon doa dan pilihannya.
Lokusi kalimat (16) adalah meminta sesuatu.
Ilokusi kalimat (16) adalah meminta rakyat sudi mendoakan dan memilih caleg tersebut.
Kalimat (16) menggunakan pertuturan direktif, yaitu meminta.
Perlokusi kalimat (16) adalah permohonan doa dari rakyat untuk kemenangan caleg tersebut, efek yang diharapkan adalah rakyat sudi mendoakan dan memilihnya agar memenangkan pemilu.




Gambar 13
Kalimat (17) Kami sudah cerdas.
Kalimat (18) Hentikan menyogok rakyat.
Lokusi kalimat (17) dan (18) adalah menginformasikan dan memerintah sesuatu.
Ilokusi kalimat (17) dan (18) adalah memberitahukan kepada caleg bahwa tidak ada gunanya menyogok rakyat karena rakyat sudah cerdas.
Kalimat (17)  menggunakan pertuturan asertif yang melibatkan penutur kepada kebenaran atau kecocokan proposisi, yaitu menyatakan.
Sedangkan kalimat (18) menggunakan pertuturan direktif, yaitu memerintah yang tujuannya adalah tanggapan berupa tindakan dari mitra tutur.
Perlokusi kalimat (17) dan (18) adalah memerintahkan caleg agar tidak lagi menyogok rakyat dengan uang karena rakyat sudah cerdas dan menolak hal itu, efek yang diharapkan adalah caleg sadar diri dan tidak lagi menyogok rakyat.



Gambar 14

Kalimat (19) Prabowo presiden.
Kalimat (20) Indonesia bangkit.
Lokusi kalimat (19) dan (20) adalah bermaksud menyatakan sesuatu.
Ilokusi kalimat (19) dan (20) adalah mempengaruhi rakyat dengan slogan.
Kalimat (19) dan (20) menggunakan pertuturan asertif, yaitu  menyatakan.
Perlokusi (19) dan (20) adalah mempengaruhi rakyat dengan slogan, efek yang diharapkan adalah rakyat terpengaruh, mendukung dan memilih Prabowo untuk menjadi presiden.