LAPORAN BACAAN BUKU MENULIS
A. PENDAHULUAN
Pada
bagian ini penulis akan melaporkan identitas buku secara rinci, diantaranya:
Judul
buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, kota terbit, jumlah halaman, dan garis besar
isi buku.
Judul
buku : Menulis sebagai
suatu keterampilan berbahasa
Pengarang
: Prof. DR. Henry Guntur Tarigan
Penerbit : Angkasa Bandung
Tahun
Terbit : 1982
Kota
Terbit : Bandung
Jumlah
Halaman : 204 halaman
Garis besar buku
:
Buku yang penulis
gunakan adalah buku menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa karya Prof.
DR. Henry Guntur Tarigan terbit pada tahun 1982. Di dalam buku ini membahas
tentang keterampilan berbahasa dan komponen-komponennya, tulisan bernada akrab,
tulisan bernada penerangan, tulisan bernada penjelasan,tulisan bernada
mendebat, tulisan bernada mengkritik, dan tulisan bernada otoritatif.
b. Laporan Bagian Buku
Pada bagian ini penulis
akan melaporkan intisari buku yang didalamnya membahas tentang beberapa materi
secara garis besar. Sebagaimana penulis paparan berikut ini.
1. Keterampilan
berbahasa: komponen-komponennya
Keterampilan berbahasa
ada empat komponen yaitu, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
a. Keterampilan
menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa
Menulis merupkan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan ekspresif. Sehubungan dengan hal ini seorang
penulis yang mengatakan bahwa”menulis dipergunakan, melaporkan atau
memberitahukan, dan mempengaruhi dan maksud serta tujuan seperti itu hanya
dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan
mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran,
organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. ”(Morsey,1976:122).
b. Hubungan
menulis dan membaca
Menulis dan membaca
sangat erat hubungannya. Semakin tinggi kemampuan seseorang dalam membaca
semakin kaya akan kosa katanya. Orang yang rajin membaca maka kemampuannya
bagus didalam menulis dan meragkai kata-kata.
Sebelum menulis
hendaknya seorang penulis mengerti akan maksud dan tujuan tulisannya agar
pembaca dapat memahami maksud yulisan penulis. Selain itu penulis juga harus
mampu meyakinkan pembaca sehingga pembaca percaya dengan tulisannya dan penulis
harus mampu menghibur pembaca sehingga pembaca merasakan kesenangan ketika
membaca tulisan penulis.
Secara singkat seorang
ahli merumuskan tulisan-tulisan yang baik yiatu, jujur, jelas, singkat dan
usahakan keaneka ragaman. (Mc. Mahan dan Day;1960)
c. Hubungan
antara menulis dan berbicara
Menulis dan berbicara
mempunyai ciri yang sama yaitu produktif dana ekspresif. Menulis merupakan
komunikasi tidak langsung, tidak tatatp muka, sedangkan berbicara merupakan
komunikasi langsung dan komunikasi tatap muka. Perbedaan antara menulis dan
berbicara yaitu menulis berkaitan dengan ortografi sedangkan berbicara
berkaitan dengan fonologi.
2. Menulis
sebagai suatu cara berkomunikasi
Proses
komunikasi berlangsung melalui tiga media:
a. Visual
b. Oral(
lisan)
c. Written(tulis)
Tulisan dipergunakan
oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan, serta
mempengaruhi orang lain dan maksud serta tujuan tersebut hanya bisa tercapai
dengan baik oleh penulis yang mudah dipahami tulisannya kepada pembaca.
(Morsey,1976:132).
3. Batasan,
fungsi dan tujuan menulis
Pada prinsipnya fungsi
menulis adalah sebagai alat komunitas yang tidak langsung. Menulis adalah bentuk berfikir, tetapi justru
berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas
penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan mencapai maksud serta
tujuannya.
4. Ragam
tulisan
Ragam
tulisan berdasarkan bentuk objektif terbagi atas:
a.
Penjelasan yang terperinci mengenai
proses;
b.
Batasan;
c.
Laporan
d.
Dokumen
Ragam tulisan berdasarkan bentuk subjektif;
a.
Otobiografi
b.
Surat-surat
c.
Penilaian pribadi
d.
Esei informal
e.
Potret atau gambaran
f.
Satire
(Salisbury,1955)
Ragam
tulisan menurut bentuknya:
a.
Eksposisi
b.
Deskripsi
c.
Narasi
d.
Argumentasi
(Weaver,1957)
1. Tulisan
bernada akrab
a. Cirri-ciri
tulisan pribadi
·
Bahasa yang alamiah, wajar, dan
sederhana
·
Ujaran yang formal, biasa, dengan
kebiasaan- kebiasaan sintaksis sehari-hari
·
Kewajaran
·
Keterusterangan
b. Bentuk-bentuk
tulisan pribadi
Berdasarkan bentuknya tulisan pribadi dapat
diklasifikasikan atas;
a. Buku
harian
b. Cerita
yang bersifat otobiografis
c. Lelucon
yang bersifat otobiografis
d. Esei
pribadi
1. Tulisan
bernada penerangan
a. Ragam
tulisan pemerian
Ragam tulisan pemerian ditinjau dari bentuknya;
·
Pemerian faktual
·
Pemerian pribadi
Secara singkat pemerian faktual haruslah
menyatakan inilah adanya, dan tidak ditambahi serta tidak dikurangi. Sedangkan
pemerian pribadi berdasarkan pada response terhadap objek, suasana, situasi,
dan pribadi.
b. Perbedaan
antara pemerian faktual dan pemerian pribadi
Pemerian faktual bertujuan menyajikan
informasi, bentuk pendekatannya objektif dan tidak memihak, daya tariknya
pengertian, nadanya tidak berbelit-belit, cakupannya lengkap, bahasanya
sederhana dan jelas. Sedangkan pemerian pribadi bertujuan menyajikan kesan,
pendekatnnya subjektif, daya tariknya perasaan, nadanya emosional, cakupannya
selektif, bahasanya kaya dan sugestif.
c. Beberapa
petunjuk menulis pemerian
Pemerian faktual, susunan, gaya dan nada
sedangkan pemerian pribadi susunan, gaya, dan nada.
1.
Tulisan bernada penjelasan
a. Makna
dan tujuan tulisan bernada penjelasan
Tulisan yang bernada
penjelasan biasanya disebut tulisan penyingkapan. Tulisan penyingkiran berbeda
dari tulisan penerangan karena tujuannya tidaklah hanya sekedar menceritakan,
melukiskan, menggambarkan, atau meyakinkan. Tujann utama adalah menjelaskan
sesuatu kepada pembaca. Tulisan penyikapan mempergunakan berbagai cara untuk
mencapai tujuannya, misalnya dengan pengklasifikasian,pembatasan,
penganalisaan, penjelajahan, penafsiran dan penilaian.
b. Pokok
permasalahan dan pembaca
Tindakan pertama yang
harus dilakukan oleh seorang penulisan adalah menyesuaikan tulisan dengan
pembaca. Siapa yang akan membaca anak-anak, remaja atau dewasa maka penulis
harus menyesuaikannya. Dalam memilih sesuatu pokok pembicaraan, penulis harus
mengingat tiga hal yiatu, daya tarik, luas, dan kerumitan tulisan.
c. Bentuk-bentuk
tulisan penyingkapan
Berdasarkan
bentuknya, tulisan penyingkapandapat dibagi atas;
1. Klasifikasi
2. Definisi
3. Analisis
4. Opini
d. Susunan
tulisan penyingkapan
Pembicaraan mengenai
susunan tulisan penyingkapan akan diarahkan pada dua hal, yaitu pentingnya
susunan logis dalam tulisan penyingkapan dan langkah-langkah pengembangan
susunan logis.
E. Bentuk paragraf
penyingkapan
1. komponen- komponen paragraf
2. pengembangan paragraf
3. Jenis paragraf
4. gerakan paragraph
f. Pendahuluan dan
kesimpulan pada tulisan penyingkapan
1. penulisan
pendahuluan
a. menarik minat
pembaca
b. menyatakan tesis
c. memilih nada
d. mementukan sudut
pandang
2. penulisan kesimpulan
a. sebagai penutup atau
rangkuman
b. menyajikan hal-hal
yang penting diingat oleh para pembaca
1. tulisan bernada mendebat
a. tulisan bersifat
meyakinkan
Tulisan persuasif
adalah tulisan yang dapat merebut perhatian pembaca, yang dapat menarik minat,
dan yang dapat meyakinka mereka bahwa pengalaman membaca merupakan suatu hal
yang sanagt penting. Cirri-ciri tulisan persuasive yiatu;
·
Jelas dan tertib
·
Hidup dan bersemangat
·
Beralasan kuat
·
Dramatik
b. Persuasi
logis
Persuasi logis atau
disebut argumentasi dipergunakan pada situasi-situasi resmi seperti perdebatan.
Di dalam argumentasi perlakuan suatu masalah dilakukan secara cermat dan
teliti, bernada faktual dan tujannya adalah memperjuangkan keadilan, kebenaran
dan kejujuran. Persuasi logis mencakup dua proses dasar berfikir dan organisasi
yaitu, induksi dan deduksi.
c. Penalaran
keliru
Kekeliruan-kekeliruan
ini dapat diklasifikasi menjadi;
1. Kekeliruan
logis
a. Peniruan
b. Tidak
masuk akal
c. Mengemis
masalah
d. ataukah
2. Kekeliruan
emosional
a. Tuntutan
terhadap seseorang
b. Tuntutan
terhadap orang-orang
c. Penyebutan
nama
d. Generalitas
yang megah
e. Tuntutan
popular
1. Tulisan
bernada mengkritik
Tulisan yang bernada
mengkritik menghasilkan tulisan mengenai sastra. Agar menghasilkan tulisan yang
bernada mengkritik sebaiknya seseorang harus terlebih dahulu membaca karya
orang lain baru mengkritik.
a. Peranan
penulis sastra
Dalam merencanakan
dunia fiksi para penulis memegangperanan yang beraneka ragam antara lain yiatu;
·
Penulis sebagai pemimpin atau pengelola
pentas atau penulis sebagai sutradara
·
Penulis sebagai penulis cerita
·
Penulis sebagai direktur
b. Tokoh
Penokohan atau
karakterisasi adalah proses yang dipergunakan pleh seseorang pengarang untuk menciptakan
tokoh-tokoh fiksinya. Tugas pengarang adalah membuat tokoh itu sebaik mungkin,
seperti benar-benar ada. Cara untuk mencapai tujuan ini beraneka ragam,
termasuk pemerian atau analisis, apa yang dikatakan atau yang dilakukan oleh
para tokoh, cara mereka beraksi dalam situasi-situasi tertentu, apa yang
dikatakan oleh tokoh lain terhadap mereka atau bagaimana mereka beraksi
terhadapnya. (Laverty,[1971:592).
c. Alur
1. Unsure-unsur
alur yiatu;
·
Pengarang melukiskan suatu keadaan atau
situasi
·
Peristiwa yang bersangkut paut
·
Keadaan mulai memuncak
·
Pristiwa-pristiwa mencapai klimaks
·
Pengarang memberikan pemecahan sosial
dari semua peristiwa
(Lubis, 1960:16-17;Tarigan, 1981:90)
2. Jenis-jenis
alur
·
Alur gerak
·
Alur pedih
·
Alur tragis
·
Alur penghukuman
·
Alur sinis
·
Alur sentimental
·
Alur kekaguman
·
Alur kedewasaan
·
Alur perbaikan
·
Alur pengujian
·
Alur pendidikan
·
Alur pembukaan rahasia
·
Alur perasaan sayang
·
Alur kekecewaan
·
Evaluasi alur
d. Latar
Latar atau setting
adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung. Latar dapat dibagi menjadi
rumah, wilayah, pemukiman dan Negara. Latar dapat pula menciptakan suatu
suasana yang sesuai dengan perasaan yang kita alami mengenai sesuatu.
e. Waktu
Waktu dalam suatu karya
sastra memang sangat penting dalam hubungannya dengan seleksi yang diadakan
oleh pengarang. Dua jenis urutan-urutan waktu yang dapat digunakan yaitu secara
kronologis dan secara sorot balik.
f. Tema
Tema adalah gagasan
utama atau pikiran pokok.tema biasanya merupakan sutau komentar mengenai
kehidupan. Tema harus dibedakan dari motif, subjek dan topik. Tema dipergunakan
untuk member nama bagi suatu pernyataan atau pikiran mengenai sesuatu subjek,
motif atau topik. (Laverty[et al],1971:543).
g. Teknik
Salah satu yang
terpenting mengenai hal ini adalah penggunaan khusus bahasa bagi maksud-maksud estetik,
khususnya memantapkan nada dan suasana hati dan juga menambah keserasian
simbolis. Pengetahuan mengenai sarana-sarana bahasa sastra ini tidak hanya
dapat membantu kita dalam penulisan kertas-kertas kerja kritis, tetapi juga
akan membuat kita sadar akan cara-cara menggunakan bahasa secara lebih tepat
guna dalam semua karya tulis.
h. Ironi
Ironi adalah sejenis gaya bahasa yang
mengemukakan suatu hal dengan makna yang berlainan, merupakan suatu kualitas
dalam setiap pernyataan atau situasi yang muncul dari kenyataan bahwa sesuatu
yang wajar, yang diharapkan tidak disebut atau dilaksanakantetapi diganti
dengan kebalikannya.
2. Paradoks
Paradoks adalah suatu
gaya bahasa pertentangan sebagai contoh Neraka itu adalah surga baginya. Dalam paradoks hal itu diperoleh
melalui paradoks paradoks verbal dan paradoks situasional.
3. Simbolisme
Penggunaan symbol atau
lambing tidak hanya terbatas pada sastra. Simbol memainkan peranan penting
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai tambahan terhadap cirri-ciri symbol bahasa
itu sendiri, kita dikelilingi oleh objek-objek yang mengandung nilai dan makna
yang abstrak.
4. Metafora
Lambang capkali
mengambil bentuk metafora. Pada prinsipnya metafora merupakan sejenis analogi,
suatu komparasi terhadap dua hal yang dalam beberapa segi mengandung
perasamaan.
Metafora membatasi pada
jenis-jenis yang amat sering dimanfaatkan oleh pengarang yaitu persamaan,
personifikasi, metominia.
1. Tulisan
bernada otoritatif
Tulisan yang bernada
otoritatif menghasilkan karya ilmiah. Tahap-tahap yang biasanya dilalui dalam
tulisan ilmiah sebagai berikut;
·
Memlilih topik
·
Membaca pendahuluan
·
Menentukan bibliografi pendahuluan
·
Membuat kerangka pendahuluan
·
Membuat catatan
·
Meyusun kerangka akhir
·
Menyusun naskah pertama
·
Mengadakan revisi
·
Menyususn naskah akhir dan
·
Mengoreksi cetakan percobaan
(Adelstein and Pival, 1976:521;
Klammer., 1978:83: Willis, 1977)
C.
Komentar
Pada bagian ini penulis laporan akan memberikan komentar
tentang isi buku dengan menggunakan buku lain sebagai pembanding. Dalam hal ini
penulis akan memberikan penjelasan lebih lanjut serta melihat kelebihan serta
kekurangan buku yang dilaporkan. Penulis menggunakan buku pembanding yang
berjudul “ Menulis sebagai suatu
keterampilan berbahasa karya Prof. Henry Guntur Tarigan”
Komentar Penulis
|
||
No
|
Buku yang Dilaporkan
|
Buku Pembanding
|
1
|
Materi
yang disajikan tidak begitu mendalam namun juga disertai dengan contoh-contoh
|
Meteri
yang disajikan lebih mendalam dan disertai dengan contoh-contoh.
|
2
|
Lebih
sulit untuk dipahami karena tidak dijelaskan secara rinci.
|
Lebih
mudah untuk dipahami karena dibahas secara detail dan
sertai dengan bahasa yang mudah dipahami.
|
|
Tidak
menyajikan rangkuman pada tiap-tiap bab, sehingga pembaca membutuhkan waktu
yang lama untuk membacanya agar bisa memahami teks.
|
Menyajikan
rangkuman pada tiap-tiap akhir pokok pembahasan bab, sehingga pemabaca dapat
mengetahui secara cepat pokok masalah yang dibahas
|
|
Keunggulannya
buku ini adalah dilengkapi dengan kegiatan yang mmempunyai
rancangan sehingga mudah dibaca dan mudah dimengerti.
|
Tidak
dilengkapi dengan kegiatan yang jelas, dan setiap kegiatan kurang
penjelasan tentang rancangan kegiatan.
|
|
Adanya
catatan bab diakhir bab.
|
Tidak
dilengkapi catatan bab diakhir bab.
|
|
Tidak
mejelaskan materi tentang surat menyurat
|
Menjelaskan
materi tentang surat menyurat secara terperinci
|
D. PENUTUP
Pandangan penulis terhadap buku yang dilaporkan adalah
bahwa buku ini sangat sesuai digunakan bagi guru atau calon guru yang
sedang menuntut ilmu guna perubahan tentang menulis. Kebanyakan guru tidak
paham tentang menulis, sehingga dengan adanya buku ini dapat membantu para guru
atau calon guru dalam mendidik. Selain itu juga buku ini dapat berguna bagi
dosen yang mengajar diperguruan tinggi sesuai dengan mata kuliah menulis.
Saran
penulis pada buku “menulis Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa
karya Prof. Henry Guntur Tarigan”, akan lebih
bagus lagi jika dilengkapi dengan rangkuman-rangkuman diakhir bab agar lebih
mudah pembaca mencari informasi yang penting. Selain itu pembahasan dengan
menggunakan bahasa yang mudah agar dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.
Daftar pustaka
Tarigan,
Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.Bandung:Angkasa Bandung.
Yunus,Mohamad
dan Suparno.2007.Keterampilan dasar menulis.Jakarta:Universitas Terbuka.