Jumat, 08 November 2013

contoh laporan bacaan sastra



LAPORAN BACAAN BUKU MENULIS
A.    PENDAHULUAN
Pada bagian ini penulis akan melaporkan identitas buku secara rinci, diantaranya:
Judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit,  kota terbit, jumlah halaman, dan garis besar isi buku.
Judul buku                  : Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa
Pengarang                    : Prof. DR. Henry Guntur Tarigan
Penerbit                       : Angkasa Bandung
Tahun Terbit                : 1982
Kota Terbit                  : Bandung
Jumlah Halaman          : 204 halaman

Garis besar buku :
Buku yang penulis gunakan adalah buku menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa karya Prof. DR. Henry Guntur Tarigan terbit pada tahun 1982. Di dalam buku ini membahas tentang keterampilan berbahasa dan komponen-komponennya, tulisan bernada akrab, tulisan bernada penerangan, tulisan bernada penjelasan,tulisan bernada mendebat, tulisan bernada mengkritik, dan tulisan bernada otoritatif.

b.      Laporan Bagian Buku
Pada bagian ini penulis akan melaporkan intisari buku yang didalamnya membahas tentang beberapa materi secara garis besar. Sebagaimana penulis paparan berikut ini.
1.      Keterampilan berbahasa: komponen-komponennya
Keterampilan berbahasa ada empat komponen yaitu, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
a.       Keterampilan menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa
Menulis merupkan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Sehubungan dengan hal ini seorang penulis yang mengatakan bahwa”menulis dipergunakan, melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. ”(Morsey,1976:122).
b.      Hubungan menulis dan membaca
Menulis dan membaca sangat erat hubungannya. Semakin tinggi kemampuan seseorang dalam membaca semakin kaya akan kosa katanya. Orang yang rajin membaca maka kemampuannya bagus didalam menulis dan meragkai kata-kata.
Sebelum menulis hendaknya seorang penulis mengerti akan maksud dan tujuan tulisannya agar pembaca dapat memahami maksud yulisan penulis. Selain itu penulis juga harus mampu meyakinkan pembaca sehingga pembaca percaya dengan tulisannya dan penulis harus mampu menghibur pembaca sehingga pembaca merasakan kesenangan ketika membaca tulisan penulis.
Secara singkat seorang ahli merumuskan tulisan-tulisan yang baik yiatu, jujur, jelas, singkat dan usahakan keaneka ragaman. (Mc. Mahan dan Day;1960)
c.       Hubungan antara menulis dan berbicara
Menulis dan berbicara mempunyai ciri yang sama yaitu produktif dana ekspresif. Menulis merupakan komunikasi tidak langsung, tidak tatatp muka, sedangkan berbicara merupakan komunikasi langsung dan komunikasi tatap muka. Perbedaan antara menulis dan berbicara yaitu menulis berkaitan dengan ortografi sedangkan berbicara berkaitan dengan fonologi.
2.      Menulis sebagai suatu cara berkomunikasi
Proses komunikasi berlangsung melalui tiga media:
a.       Visual
b.      Oral( lisan)
c.       Written(tulis)
Tulisan dipergunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan, serta mempengaruhi orang lain dan maksud serta tujuan tersebut hanya bisa tercapai dengan baik oleh penulis yang mudah dipahami tulisannya kepada pembaca. (Morsey,1976:132).
3.      Batasan, fungsi dan tujuan menulis
Pada prinsipnya fungsi menulis adalah sebagai alat komunitas yang tidak langsung.  Menulis adalah bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan mencapai maksud serta tujuannya.
4.      Ragam tulisan
Ragam tulisan berdasarkan bentuk objektif terbagi atas:
a.       Penjelasan yang terperinci mengenai proses;
b.      Batasan;
c.       Laporan
d.      Dokumen
Ragam tulisan berdasarkan bentuk subjektif;
a.       Otobiografi
b.      Surat-surat
c.       Penilaian pribadi
d.      Esei informal
e.       Potret atau gambaran
f.       Satire
(Salisbury,1955)
            Ragam tulisan menurut bentuknya:
a.       Eksposisi
b.      Deskripsi
c.       Narasi
d.      Argumentasi
(Weaver,1957)
1.      Tulisan bernada akrab
a.       Cirri-ciri tulisan pribadi
·         Bahasa yang alamiah, wajar, dan sederhana
·         Ujaran yang formal, biasa, dengan kebiasaan- kebiasaan sintaksis sehari-hari
·         Kewajaran
·         Keterusterangan
b.      Bentuk-bentuk tulisan pribadi
Berdasarkan bentuknya tulisan pribadi dapat diklasifikasikan atas;
a.       Buku harian
b.      Cerita yang bersifat otobiografis
c.       Lelucon yang bersifat otobiografis
d.      Esei pribadi
1.      Tulisan bernada penerangan
a.       Ragam tulisan pemerian
Ragam tulisan pemerian ditinjau dari bentuknya;
·         Pemerian faktual
·         Pemerian pribadi
Secara singkat pemerian faktual haruslah menyatakan inilah adanya, dan tidak ditambahi serta tidak dikurangi. Sedangkan pemerian pribadi berdasarkan pada response terhadap objek, suasana, situasi, dan pribadi.
b.      Perbedaan antara pemerian faktual dan pemerian pribadi
Pemerian faktual bertujuan menyajikan informasi, bentuk pendekatannya objektif dan tidak memihak, daya tariknya pengertian, nadanya tidak berbelit-belit, cakupannya lengkap, bahasanya sederhana dan jelas. Sedangkan pemerian pribadi bertujuan menyajikan kesan, pendekatnnya subjektif, daya tariknya perasaan, nadanya emosional, cakupannya selektif, bahasanya kaya dan sugestif.

c.       Beberapa petunjuk menulis pemerian
Pemerian faktual, susunan, gaya dan nada sedangkan pemerian pribadi susunan, gaya, dan nada.
1.      Tulisan bernada penjelasan
a.       Makna dan tujuan tulisan bernada penjelasan
Tulisan yang bernada penjelasan biasanya disebut tulisan penyingkapan. Tulisan penyingkiran berbeda dari tulisan penerangan karena tujuannya tidaklah hanya sekedar menceritakan, melukiskan, menggambarkan, atau meyakinkan. Tujann utama adalah menjelaskan sesuatu kepada pembaca. Tulisan penyikapan mempergunakan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, misalnya dengan pengklasifikasian,pembatasan, penganalisaan, penjelajahan, penafsiran dan penilaian.
b.      Pokok permasalahan dan pembaca
Tindakan pertama yang harus dilakukan oleh seorang penulisan adalah menyesuaikan tulisan dengan pembaca. Siapa yang akan membaca anak-anak, remaja atau dewasa maka penulis harus menyesuaikannya. Dalam memilih sesuatu pokok pembicaraan, penulis harus mengingat tiga hal yiatu, daya tarik, luas, dan kerumitan tulisan.

c.       Bentuk-bentuk tulisan penyingkapan
Berdasarkan bentuknya, tulisan penyingkapandapat dibagi atas;
1.      Klasifikasi
2.      Definisi
3.      Analisis
4.      Opini
d.      Susunan tulisan penyingkapan
Pembicaraan mengenai susunan tulisan penyingkapan akan diarahkan pada dua hal, yaitu pentingnya susunan logis dalam tulisan penyingkapan dan langkah-langkah pengembangan susunan logis.

E. Bentuk paragraf penyingkapan
1. komponen- komponen paragraf
2. pengembangan paragraf
3. Jenis paragraf
4. gerakan paragraph

f. Pendahuluan dan kesimpulan pada tulisan penyingkapan
1. penulisan pendahuluan
a. menarik minat pembaca
b. menyatakan tesis
c. memilih nada
d. mementukan sudut pandang
2. penulisan kesimpulan
a. sebagai penutup atau rangkuman
b. menyajikan hal-hal yang penting diingat oleh para pembaca
1. tulisan bernada mendebat
a. tulisan bersifat meyakinkan
Tulisan persuasif adalah tulisan yang dapat merebut perhatian pembaca, yang dapat menarik minat, dan yang dapat meyakinka mereka bahwa pengalaman membaca merupakan suatu hal yang sanagt penting. Cirri-ciri tulisan persuasive yiatu;
·         Jelas dan tertib
·         Hidup dan bersemangat
·         Beralasan kuat
·         Dramatik
b.      Persuasi logis
Persuasi logis atau disebut argumentasi dipergunakan pada situasi-situasi resmi seperti perdebatan. Di dalam argumentasi perlakuan suatu masalah dilakukan secara cermat dan teliti, bernada faktual dan tujannya adalah memperjuangkan keadilan, kebenaran dan kejujuran. Persuasi logis mencakup dua proses dasar berfikir dan organisasi yaitu, induksi dan deduksi.
c.       Penalaran keliru
Kekeliruan-kekeliruan ini dapat diklasifikasi menjadi;
1.      Kekeliruan logis
a.       Peniruan
b.      Tidak masuk akal
c.       Mengemis masalah
d.      ataukah
2.      Kekeliruan emosional
a.       Tuntutan terhadap seseorang
b.      Tuntutan terhadap orang-orang
c.       Penyebutan nama
d.      Generalitas yang megah
e.       Tuntutan popular
1.      Tulisan bernada mengkritik
Tulisan yang bernada mengkritik menghasilkan tulisan mengenai sastra. Agar menghasilkan tulisan yang bernada mengkritik sebaiknya seseorang harus terlebih dahulu membaca karya orang lain baru mengkritik.
a.       Peranan penulis sastra
Dalam merencanakan dunia fiksi para penulis memegangperanan yang beraneka ragam antara lain yiatu;
·         Penulis sebagai pemimpin atau pengelola pentas atau penulis sebagai sutradara
·         Penulis sebagai penulis cerita
·         Penulis sebagai direktur
b.      Tokoh
Penokohan atau karakterisasi adalah proses yang dipergunakan pleh seseorang pengarang untuk menciptakan tokoh-tokoh fiksinya. Tugas pengarang adalah membuat tokoh itu sebaik mungkin, seperti benar-benar ada. Cara untuk mencapai tujuan ini beraneka ragam, termasuk pemerian atau analisis, apa yang dikatakan atau yang dilakukan oleh para tokoh, cara mereka beraksi dalam situasi-situasi tertentu, apa yang dikatakan oleh tokoh lain terhadap mereka atau bagaimana mereka beraksi terhadapnya. (Laverty,[1971:592).
c.       Alur
1.      Unsure-unsur alur yiatu;
·         Pengarang melukiskan suatu keadaan atau situasi
·         Peristiwa yang bersangkut paut
·         Keadaan mulai memuncak
·         Pristiwa-pristiwa mencapai klimaks
·         Pengarang memberikan pemecahan sosial dari semua peristiwa
(Lubis, 1960:16-17;Tarigan, 1981:90)
2.      Jenis-jenis alur
·         Alur gerak
·         Alur pedih
·         Alur tragis
·         Alur penghukuman
·         Alur sinis
·         Alur sentimental
·         Alur kekaguman
·         Alur kedewasaan
·         Alur perbaikan
·         Alur pengujian
·         Alur pendidikan
·         Alur pembukaan rahasia
·         Alur perasaan sayang
·         Alur kekecewaan
·         Evaluasi alur
d.      Latar
Latar atau setting adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung. Latar dapat dibagi menjadi rumah, wilayah, pemukiman dan Negara. Latar dapat pula menciptakan suatu suasana yang sesuai dengan perasaan yang kita alami mengenai sesuatu.
e.       Waktu
Waktu dalam suatu karya sastra memang sangat penting dalam hubungannya dengan seleksi yang diadakan oleh pengarang. Dua jenis urutan-urutan waktu yang dapat digunakan yaitu secara kronologis dan secara sorot balik.
f.       Tema
Tema adalah gagasan utama atau pikiran pokok.tema biasanya merupakan sutau komentar mengenai kehidupan. Tema harus dibedakan dari motif, subjek dan topik. Tema dipergunakan untuk member nama bagi suatu pernyataan atau pikiran mengenai sesuatu subjek, motif atau topik. (Laverty[et al],1971:543).
g.      Teknik
Salah satu yang terpenting mengenai hal ini adalah penggunaan khusus bahasa bagi maksud-maksud estetik, khususnya memantapkan nada dan suasana hati dan juga menambah keserasian simbolis. Pengetahuan mengenai sarana-sarana bahasa sastra ini tidak hanya dapat membantu kita dalam penulisan kertas-kertas kerja kritis, tetapi juga akan membuat kita sadar akan cara-cara menggunakan bahasa secara lebih tepat guna dalam semua karya tulis.
h.      Ironi
Ironi adalah sejenis gaya bahasa yang mengemukakan suatu hal dengan makna yang berlainan, merupakan suatu kualitas dalam setiap pernyataan atau situasi yang muncul dari kenyataan bahwa sesuatu yang wajar, yang diharapkan tidak disebut atau dilaksanakantetapi diganti dengan kebalikannya.
2.      Paradoks
Paradoks adalah suatu gaya bahasa pertentangan sebagai contoh Neraka itu adalah surga  baginya. Dalam paradoks hal itu diperoleh melalui paradoks paradoks verbal dan paradoks situasional.
3.      Simbolisme
Penggunaan symbol atau lambing tidak hanya terbatas pada sastra. Simbol memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai tambahan terhadap cirri-ciri symbol bahasa itu sendiri, kita dikelilingi oleh objek-objek yang mengandung nilai dan makna yang abstrak.
4.      Metafora
Lambang capkali mengambil bentuk metafora. Pada prinsipnya metafora merupakan sejenis analogi, suatu komparasi terhadap dua hal yang dalam beberapa segi mengandung perasamaan.
Metafora membatasi pada jenis-jenis yang amat sering dimanfaatkan oleh pengarang yaitu persamaan, personifikasi, metominia.
1.      Tulisan bernada otoritatif
Tulisan yang bernada otoritatif menghasilkan karya ilmiah. Tahap-tahap yang biasanya dilalui dalam tulisan ilmiah sebagai berikut;
·         Memlilih topik
·         Membaca pendahuluan
·         Menentukan bibliografi pendahuluan
·         Membuat kerangka pendahuluan
·         Membuat catatan
·         Meyusun kerangka akhir
·         Menyusun naskah pertama
·         Mengadakan revisi
·         Menyususn naskah akhir dan
·         Mengoreksi cetakan percobaan

(Adelstein and Pival, 1976:521; Klammer., 1978:83: Willis, 1977)

C. Komentar
            Pada bagian ini penulis laporan akan memberikan komentar tentang isi buku dengan menggunakan buku lain sebagai pembanding. Dalam hal ini penulis akan memberikan penjelasan lebih lanjut serta melihat kelebihan serta kekurangan buku yang dilaporkan. Penulis menggunakan buku pembanding  yang berjudul “  Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa karya Prof. Henry Guntur Tarigan”

            Komentar Penulis
No
Buku yang Dilaporkan
Buku Pembanding
1
Materi yang disajikan tidak begitu mendalam namun juga disertai dengan contoh-contoh
Meteri yang disajikan lebih mendalam dan disertai dengan contoh-contoh.

2
Lebih sulit untuk dipahami karena tidak dijelaskan secara rinci.
Lebih mudah untuk dipahami karena dibahas secara detail dan sertai dengan bahasa yang mudah dipahami.

Tidak menyajikan rangkuman pada tiap-tiap bab, sehingga pembaca membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya agar bisa memahami teks.
Menyajikan rangkuman pada tiap-tiap akhir pokok pembahasan bab, sehingga pemabaca dapat mengetahui secara cepat pokok masalah yang dibahas

Keunggulannya buku ini adalah dilengkapi dengan kegiatan yang mmempunyai rancangan sehingga mudah dibaca dan mudah dimengerti.
Tidak dilengkapi dengan kegiatan yang jelas, dan setiap kegiatan kurang penjelasan tentang rancangan kegiatan.

Adanya catatan bab diakhir bab.
Tidak dilengkapi catatan bab diakhir bab.

Tidak mejelaskan materi tentang surat menyurat
Menjelaskan materi tentang surat menyurat secara terperinci

D.   PENUTUP
             Pandangan penulis terhadap buku yang dilaporkan adalah bahwa buku ini sangat sesuai digunakan bagi guru atau calon guru yang sedang menuntut ilmu guna perubahan tentang menulis. Kebanyakan guru tidak paham tentang menulis, sehingga dengan adanya buku ini dapat membantu para guru atau calon guru dalam mendidik. Selain itu juga buku ini dapat berguna bagi dosen yang mengajar diperguruan tinggi sesuai dengan mata kuliah menulis.
Saran penulis pada buku “menulis Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa
 karya Prof. Henry Guntur Tarigan”, akan lebih bagus lagi jika dilengkapi dengan rangkuman-rangkuman diakhir bab agar lebih mudah pembaca mencari informasi yang penting. Selain itu pembahasan dengan menggunakan bahasa yang mudah agar dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.















Daftar pustaka

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung:Angkasa Bandung.
Yunus,Mohamad dan Suparno.2007.Keterampilan dasar menulis.Jakarta:Universitas Terbuka.